Reaksi rakyat timur tengah, pasca pelemparan sepatu oleh seorang wartawan TV Iraq Al-Bhagdadia kepada Presiden Amerika Serikat (AS), George Walker Bush menghiasi berbagai Headline Berita di media massa Timur Tengah. yang Rata-rata mendukung dan "bangga" mendengar berita itu.
Mereka menilai pelemparan sepatu itu sebagai hadiah perpisahan yang ideal bagi presiden AS George W.Bush yang tak populer itu. Para sahabat Al-Zaidi, yang bekerja untuk stasiun televisi independen Al-Baghdadia, menyatakan dia membenci Amerika dan telah merencanakan serangan itu selama berbulan-bulan terhadap Bush yang memerintahkan perang di negaranya.
Lain pula yang dilakukan oleh para wartawan Palestina, setelah mereka mendengar kabar "sepatu terbang" mereka membagi-bagikan buah-buahan, guna merayakan "kajadian penting" tersebut.
Adapula seorang laki-laki Saudi yang menawar sepatu itu, dengan nilai 1 juta dolar. Laki laki yang bernama Hasan Muhammad itu, menyatakan kepada Al Alarabiya, ia menilai bahwa itu sepatu merupakan sebuah cinderamata simbol kebebasan.
Bahkan warga kampungnya berani ikut serta membantu jika harganya lebih dari 1 juta dollar jika diasumsikan kedalam Kurs Rp.11.000,- berarti sama dengan 11 miliar rupiah.
Al Mafkarah Al Islam (15/12) melansir bahwa pasca pelemparan sepatu di Timur Tengah beredar berbagai macam SMS. Diantaranya: "Berita Hangat: Amerika Melarang Wartawan Pakai Sepatu, Ketika Konferensi Pers". Ada pula SMS yang berbunyi, "Iklan Toko Sepatu: Sepatu Kami Asli, yang Pernah Dilemparkan kepada Bush". Ada pula SMS yang beredar isinya, "FBI dan CIA Akan Hancurkan Seluruh Toko Sepatu Timteng, Sebelum Kunjungan Presiden Mereka!"
Tidak hanya itu, Haiah Ulama Al Muslimin di Iraq juga ikut berbicara. Lewat keterangan pers yang dipublikasikan, Haiah mengatakan bahwa rakyat Iraq masih mendukung perlawanan. Pihaknya juga mengatakan bahwa apa yang dilakukan wartawan TV Iraq Muntadhar Zubaidi, tidak disebabkan oleh orientasi politik, akan tetapi apa yang telah dilakukannya merupakan murni atas dorongan fitrah.
Habeeb Ahmed, ketua Islamic Center di Long Island, AS, berpendapat sama. “Itu adalah suatu penghinaan.” Dia mengingatkan bahwa dalam kepercayaan orang Muslim dan Arab, sepatu maupun bentuk alas kaki lain, dianggap barang kotor dan kurang berkenan. Maka, sebelum memasuki tempat suci seperti mesjid, kaum Muslimin pasti melepas sepatu dan mencuci kaki.
kini sepatu milik wartawan televisi Irak, Muntazer Al-Zaidi (29), menjadi sepatu bekas pakai termahal di dunia.